Hingga September 2025, pengembangan mata uang BRICS telah membuat kemajuan signifikan, meskipun tanggal peluncuran mata uang BRICS yang spesifik belum diumumkan. Blok yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan ini telah memperkuat upaya untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam perdagangan dan keuangan internasional. Perkembangan terbaru menunjukkan pergeseran menuju penyelesaian mata uang lokal dan penerapan sistem pembayaran alternatif.
KTT BRICS Juli 2025 menegaskan komitmen kelompok tersebut untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan integrasi keuangan. Pejabat Rusia mengonfirmasi kemajuan substansial dalam penyelesaian perdagangan menggunakan mata uang lokal, secara efektif mengurangi peran dolar AS dalam transaksi intra-BRICS. Langkah ini disertai dengan peningkatan penerbitan obligasi mata uang lokal oleh bank-bank pembangunan BRICS, menawarkan peluang baru bagi para investor yang mencari alternatif terhadap Treasury AS.
Sementara konsep mata uang tunggal BRICS tetap menjadi tujuan yang jauh, blok ini telah memprioritaskan pengembangan konektivitas pembayaran dan perdagangan mata uang lokal. Sistem BRICS Pay, mekanisme pembayaran lintas batas yang inovatif, telah muncul sebagai batu penjuru dari strategi ini. Platform digital ini memfasilitasi transaksi yang mulus antara negara-negara anggota, melewati saluran yang didominasi dolar tradisional dan berpotensi membentuk kembali aliran keuangan global.
Harapan jadwal mata uang BRICS telah menjadi subjek spekulasi yang intens di kalangan analis keuangan dan ekonom. Meskipun tidak ada tanggal peluncuran resmi untuk mata uang BRICS yang telah ditetapkan, para ahli dari UltimaMarkets telah mengusulkan kemungkinan rilis pada tahun 2026. Proyeksi ini didasarkan pada kecepatan saat ini dari integrasi keuangan dan pengembangan infrastruktur di dalam blok BRICS.
Tonggak penting dalam peta jalan menuju 2026 mencakup ekspansi perjanjian perdagangan mata uang lokal, penyempurnaan sistem BRICS Pay, dan de-dolarisasi bertahap dari ekonomi anggota. Blok ini telah membuat kemajuan signifikan dalam membangun perjanjian dasar dan perencanaan infrastruktur, yang merupakan langkah penting menuju peluncuran kerangka mata uang bersama.
Pandangan jangka menengah (3-5 tahun) berfokus pada harmonisasi kebijakan moneter dan menciptakan kerangka regulasi untuk mendukung potensi peluncuran mata uang digital BRICS. Fase ini melibatkan kolaborasi yang luas antara bank sentral, lembaga keuangan, dan penyedia teknologi untuk memastikan integrasi yang mulus dari mata uang baru ke dalam sistem ekonomi yang ada.
Sistem BRICS Pay telah muncul sebagai sistem pembayaran alternatif BRICS yang revolusioner, membuka jalan bagi peningkatan kerjasama keuangan di antara negara-negara anggota. Platform digital ini memungkinkan transaksi lintas batas yang efisien menggunakan mata uang lokal, secara efektif mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan jaringan pembayaran internasional tradisional.
Sejak awal berdirinya, BRICS Pay telah memfasilitasi peningkatan signifikan dalam perdagangan intra-BRICS yang diselesaikan dalam mata uang lokal. Keberhasilan sistem ini telah menarik perhatian dari ekonomi berkembang lainnya, berpotensi memperluas jangkauannya di luar negara-negara BRICS. Pertumbuhan dalam adopsi ini bisa mempercepat pengembangan kerangka mata uang BRICS yang lebih komprehensif.
Fitur inovatif dari BRICS Pay mencakup penyelesaian waktu nyata, biaya transaksi yang lebih rendah, dan langkah-langkah keamanan yang ditingkatkan. Keuntungan ini telah menjadikannya pilihan menarik bagi bisnis dan individu yang mencari alternatif metode pembayaran internasional konvensional. Seiring dengan perkembangan sistem ini, mungkin akan berfungsi sebagai batu loncatan penting menuju peluncuran mata uang BRICS yang sepenuhnya berkembang.
Potensi pengenalan mata uang BRICS menimbulkan tantangan signifikan terhadap dominasi dolar AS yang telah lama ada dalam keuangan global. Meskipun dinamika mata uang BRICS vs dolar masih bersifat spekulatif, upaya bersama blok tersebut menuju de-dolarisasi sudah mulai membentuk pola perdagangan internasional dan aliran keuangan.
Dampak dari perubahan ini terlihat dalam peningkatan penggunaan mata uang lokal untuk perdagangan bilateral di antara negara-negara BRICS dan mitra-mitranya. Pergeseran ini memiliki implikasi bagi pasar mata uang global, yang berpotensi mengubah keseimbangan kekuatan dalam keuangan internasional. Tabel di bawah ini menggambarkan perubahan lanskap penggunaan mata uang dalam perdagangan BRICS:
Tahun | Porsi Dolar AS | Bagian Mata Uang Lokal |
---|---|---|
2020 | 80% | 20% |
2023 | 65% | 35% |
2025 | 45% | 55% |
Seiring dengan perkembangan mata uang BRICS, ini dapat menawarkan opsi mata uang cadangan alternatif bagi bank sentral di seluruh dunia. Diversifikasi aset cadangan ini dapat mengarah pada sistem keuangan global yang lebih seimbang, mengurangi risiko yang terkait dengan ketergantungan berlebihan pada satu mata uang dominan.
Peluncuran mata uang digital BRICS yang potensial dapat lebih mempercepat transformasi ini dengan memanfaatkan teknologi blockchain untuk menciptakan sistem moneter internasional yang lebih efisien dan transparan. Inovasi semacam itu dapat meningkatkan daya tarik mata uang BRICS sebagai medium pertukaran dan penyimpan nilai di pasar global.
Seiring perkembangan ini, platform seperti Gerbang sedang memposisikan diri untuk memfasilitasi peluang perdagangan dan investasi di pasar mata uang yang muncul. Lanskap mata uang BRICS yang terus berkembang menghadirkan tantangan dan peluang bagi investor dan lembaga keuangan di seluruh dunia, yang menggarisbawahi perlunya kemampuan beradaptasi dalam dunia keuangan yang semakin multipolar.