Model AI Besar Menjadi Arena Pertempuran Baru bagi Produsen Ponsel, Tantangan Potensial Masih Ada
Belakangan ini, produsen ponsel domestik mulai mengalihkan perhatian mereka ke bidang model AI besar, berusaha membuka keunggulan kompetitif baru di pasar ponsel pintar yang jenuh. Produsen utama seperti Xiaomi, Huawei, OPPO, dan vivo telah meluncurkan atau mengumumkan rencana pengembangan model AI besar mereka sendiri, tren ini menarik perhatian luas dari industri.
Pertumbuhan pasar ponsel yang melambat adalah salah satu penyebab utama dari tren ini. Data menunjukkan bahwa siklus penggantian ponsel global telah meningkat menjadi 43 bulan, mencetak rekor tertinggi dalam sejarah. Menghadapi kesulitan inovasi, produsen ponsel melihat model AI besar sebagai titik terobosan, berharap dapat membentuk kembali posisi pasar premium dan meningkatkan ruang keuntungan.
Namun, menerapkan model AI besar di perangkat seluler menghadapi berbagai tantangan teknis. Masalah penggunaan memori, kemampuan komputasi, dan konsumsi daya semuanya perlu diatasi. Saat ini, solusi utama adalah menggunakan strategi kolaborasi antara perangkat dan cloud, dengan menerapkan model ringan di perangkat seluler, sementara tugas kompleks dialihkan ke pemrosesan cloud. Cara ini dapat mencapai keseimbangan antara kinerja, privasi, dan biaya.
Meskipun berbagai produsen sedang aktif berinvestasi, namun masih ada keraguan di industri mengenai kegunaan model besar di ponsel. Beberapa pandangan berpendapat bahwa pendekatan saat ini lebih ditujukan untuk mengikuti tren pasar, bukan sebagai terobosan teknologi yang sebenarnya. Mengompresi model dengan ratusan miliar parameter ke dalam skala yang dapat digunakan di ponsel pasti akan mengorbankan sebagian kemampuan. Selain itu, saat ini skenario aplikasi masih terbatas pada bidang tradisional seperti asisten suara, dan belum menemukan aplikasi "killer" yang sesungguhnya.
Secara keseluruhan, penerapan model besar AI di bidang ponsel masih berada di tahap eksplorasi. Meskipun berbagai produsen sedang berusaha aktif, bagaimana mengubah teknologi ini menjadi nilai bagi pengguna masih memerlukan waktu untuk diuji. Arah dan potensi perkembangan AI ponsel di masa depan layak untuk diperhatikan secara terus-menerus oleh industri.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
23 Suka
Hadiah
23
6
Bagikan
Komentar
0/400
LiquiditySurfer
· 07-25 19:23
Hanya nasib gelembung bengkel kecil.
Lihat AsliBalas0
RamenDeFiSurvivor
· 07-24 20:15
Selesai saja!
Lihat AsliBalas0
TestnetScholar
· 07-22 19:53
play people for suckers panas saja~
Lihat AsliBalas0
GasFeePhobia
· 07-22 19:53
Menggembar-gemborkan konsep dan bermain-main dengan sensasi.
Model AI besar menjadi medan perang baru bagi ponsel, produsen masih menghadapi tantangan dalam penyusunan strategi.
Model AI Besar Menjadi Arena Pertempuran Baru bagi Produsen Ponsel, Tantangan Potensial Masih Ada
Belakangan ini, produsen ponsel domestik mulai mengalihkan perhatian mereka ke bidang model AI besar, berusaha membuka keunggulan kompetitif baru di pasar ponsel pintar yang jenuh. Produsen utama seperti Xiaomi, Huawei, OPPO, dan vivo telah meluncurkan atau mengumumkan rencana pengembangan model AI besar mereka sendiri, tren ini menarik perhatian luas dari industri.
Pertumbuhan pasar ponsel yang melambat adalah salah satu penyebab utama dari tren ini. Data menunjukkan bahwa siklus penggantian ponsel global telah meningkat menjadi 43 bulan, mencetak rekor tertinggi dalam sejarah. Menghadapi kesulitan inovasi, produsen ponsel melihat model AI besar sebagai titik terobosan, berharap dapat membentuk kembali posisi pasar premium dan meningkatkan ruang keuntungan.
Namun, menerapkan model AI besar di perangkat seluler menghadapi berbagai tantangan teknis. Masalah penggunaan memori, kemampuan komputasi, dan konsumsi daya semuanya perlu diatasi. Saat ini, solusi utama adalah menggunakan strategi kolaborasi antara perangkat dan cloud, dengan menerapkan model ringan di perangkat seluler, sementara tugas kompleks dialihkan ke pemrosesan cloud. Cara ini dapat mencapai keseimbangan antara kinerja, privasi, dan biaya.
Meskipun berbagai produsen sedang aktif berinvestasi, namun masih ada keraguan di industri mengenai kegunaan model besar di ponsel. Beberapa pandangan berpendapat bahwa pendekatan saat ini lebih ditujukan untuk mengikuti tren pasar, bukan sebagai terobosan teknologi yang sebenarnya. Mengompresi model dengan ratusan miliar parameter ke dalam skala yang dapat digunakan di ponsel pasti akan mengorbankan sebagian kemampuan. Selain itu, saat ini skenario aplikasi masih terbatas pada bidang tradisional seperti asisten suara, dan belum menemukan aplikasi "killer" yang sesungguhnya.
Secara keseluruhan, penerapan model besar AI di bidang ponsel masih berada di tahap eksplorasi. Meskipun berbagai produsen sedang berusaha aktif, bagaimana mengubah teknologi ini menjadi nilai bagi pengguna masih memerlukan waktu untuk diuji. Arah dan potensi perkembangan AI ponsel di masa depan layak untuk diperhatikan secara terus-menerus oleh industri.