Definisi dan Penilaian Bear Market Aset Kripto

Pasar Aset Kripto baru-baru ini menunjukkan tren penurunan yang jelas. Hingga pertengahan April, total kapitalisasi pasar Aset Kripto, kecuali Bitcoin, turun dari puncak 1,6 triliun dolar AS pada Desember tahun lalu menjadi 950 miliar dolar AS, dengan penurunan sebesar 41%. Sementara itu, skala investasi ventura juga turun sebesar 50% hingga 60% dibandingkan dengan puncak periode 2021-2022. Pada tahap saat ini, mengambil strategi respons risiko yang konservatif adalah pilihan yang bijak. Namun, diperkirakan harga pasar Aset Kripto mungkin akan mulai stabil secara bertahap pada akhir kuartal kedua, menciptakan kondisi untuk rebound di kuartal ketiga.

Banyak faktor yang berlapis-lapis mungkin menandakan datangnya "musim dingin kripto" yang baru. Kebijakan tarif global mulai diberlakukan dan mungkin akan meningkat, suasana pasar jelas memburuk. Perlu dicatat bahwa saat ini, total kapitalisasi pasar aset kripto selain Bitcoin bahkan lebih rendah daripada sebagian besar periode dari Agustus 2021 hingga April 2022. Tekanan struktural terutama berasal dari ketidakpastian ekonomi makro, pengetatan fiskal, dan kebijakan tarif yang terus menekan aset risiko tradisional, menyebabkan keputusan investasi stagnan. Meskipun lingkungan regulasi memberikan dukungan dalam beberapa hal, pemulihan pasar kripto masih menghadapi tantangan di tengah kondisi pasar saham yang umumnya lemah.

Pasar keuangan tradisional biasanya menetapkan standar pengalaman 20% untuk mengklasifikasikan pasar Bull dan Bear. Namun, standar ini tidak berlaku untuk pasar kripto yang sangat volatil. Aset kripto sering mengalami fluktuasi harga lebih dari 20% dalam waktu singkat, tetapi ini tidak selalu berarti bahwa tren pasar mengalami perubahan mendasar. Selain itu, karakteristik perdagangan 24 jam di pasar kripto membuatnya lebih sensitif terhadap peristiwa mendadak global. Misalnya, selama kenaikan suku bunga Federal Reserve pada tahun 2022, penurunan Bitcoin sekitar 3,5 kali lipat dibandingkan dengan saham AS.

Untuk membuat penilaian lebih sistematis, kami merujuk pada harga penutupan tertinggi dan terendah indeks S&P 500 dalam jendela waktu satu tahun yang bergulir untuk mengidentifikasi pembalikan pasar yang penting. Namun, "ambang 20%" juga mengabaikan beberapa peristiwa penarikan yang memiliki dampak signifikan terhadap sentimen pasar tetapi penurunannya berada di antara 10% hingga 20%. Oleh karena itu, kami percaya bahwa pasar Bear Market pada dasarnya merupakan cerminan dari perubahan struktur pasar, ditandai oleh memburuknya fundamental dan penyusutan likuiditas, bukan sekadar penurunan harga.

Kami cenderung menggunakan dua jenis indikator penyesuaian risiko: kinerja hasil yang disesuaikan dengan risiko yang diukur dengan deviasi standar dan rata-rata bergerak 200 hari (200DMA). Indikator deviasi standar dapat mencerminkan volatilitas tinggi pasar kripto, tetapi mungkin tidak cukup responsif saat pergerakan pasar stabil. Sebaliknya, 200DMA menyediakan metode yang lebih sederhana dan kuat untuk mengidentifikasi tren pasar yang berkelanjutan. Ketika harga terus berada di atas 200DMA dan disertai dengan momentum kenaikan, biasanya dianggap sebagai Bull Market; sebaliknya, sering kali berarti pembentukan Bear Market.

Saat ini, Bitcoin dan indeks COIN50 (yang mencakup 50 koin dengan kapitalisasi pasar teratas) telah jatuh di bawah rata-rata bergerak 200 hari mereka masing-masing, sinyal ini menunjukkan bahwa pasar mungkin berada dalam tahap awal tren penurunan jangka panjang. Ini konsisten dengan tren penurunan kapitalisasi pasar total dan penyusutan investasi risiko, yang keduanya merupakan fitur penting dari kemungkinan datangnya "musim dingin kripto".

Kesimpulannya, pada tahap saat ini masih perlu menjaga strategi manajemen risiko defensif. Meskipun diperkirakan harga aset kripto diharapkan stabil pada akhir kuartal kedua dan membentuk dasar untuk perbaikan pada kuartal ketiga, lingkungan makroekonomi yang kompleks tetap memerlukan investor untuk tetap waspada.