Pada 25 Juli, menurut laporan Bloomberg, bagi sebagian besar trader kripto senior, "alt season" hampir seperti siklus yang berjalan sesuai rencana. Pertama, Bitcoin naik, memicu perhatian pasar terhadap aset digital baru. Dana mengalir ke koin kripto yang mendominasi ini, sementara minat terhadap "alts" secara bertahap berkurang. Trader mulai mencari tempat lain untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi, cerita dan narasi baru pun muncul. Selanjutnya, dana berputar ke koin yang berkinerja buruk, membawa keuntungan berlebih, yang juga menjadi alasan para spekulan menciptakan istilah "alt season" selama bull run 2017-2018.
Pada 14 Juli, didorong oleh antusiasme "Minggu Kripto", Bitcoin mencapai titik tertinggi baru dalam sejarah sebelum memasuki rentang perdagangan yang sempit. Tokoh-tokoh berpengaruh dalam aset digital dan para investor menyebut terobosan Ethereum serta rebound sektor NFT yang telah lama lesu sebagai titik balik. Namun, siklus kali ini lebih banyak ditandai oleh fluktuasi daripada kemakmuran alts secara menyeluruh. XRP melonjak lebih dari 60% sejak awal Juli, tetapi pada hari Rabu kembali turun 11%. Banyak altcoin paling populer termasuk dalam kategori token yang disebut "volume rendah, valuasi dilusi penuh (FDV) tinggi". Token jenis ini biasanya memiliki valuasi dilusi penuh yang tinggi mencapai miliaran dolar, tetapi jika diperhatikan dengan seksama, hanya sebagian kecil token yang dapat diperdagangkan secara bebas. Ini sering membuat token-token ini lebih rentan terhadap manipulasi pasar. Faktor-faktor ini biasanya berperan di akhir musim altcoin yang khas—yaitu ketika spekulasi mencapai puncaknya, kelelahan pasar semakin meningkat, dan harga sering kali mengalami pembalikan. Meskipun sebagian besar trader enkripsi sekarang dapat dengan mudah mengenali pola ini, harapan tetap ada.
[Pengguna telah membagikan data perdagangannya. Buka Aplikasi untuk melihat lebih lanjut].
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pada 25 Juli, menurut laporan Bloomberg, bagi sebagian besar trader kripto senior, "alt season" hampir seperti siklus yang berjalan sesuai rencana. Pertama, Bitcoin naik, memicu perhatian pasar terhadap aset digital baru. Dana mengalir ke koin kripto yang mendominasi ini, sementara minat terhadap "alts" secara bertahap berkurang. Trader mulai mencari tempat lain untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi, cerita dan narasi baru pun muncul. Selanjutnya, dana berputar ke koin yang berkinerja buruk, membawa keuntungan berlebih, yang juga menjadi alasan para spekulan menciptakan istilah "alt season" selama bull run 2017-2018.
Pada 14 Juli, didorong oleh antusiasme "Minggu Kripto", Bitcoin mencapai titik tertinggi baru dalam sejarah sebelum memasuki rentang perdagangan yang sempit. Tokoh-tokoh berpengaruh dalam aset digital dan para investor menyebut terobosan Ethereum serta rebound sektor NFT yang telah lama lesu sebagai titik balik. Namun, siklus kali ini lebih banyak ditandai oleh fluktuasi daripada kemakmuran alts secara menyeluruh. XRP melonjak lebih dari 60% sejak awal Juli, tetapi pada hari Rabu kembali turun 11%.
Banyak altcoin paling populer termasuk dalam kategori token yang disebut "volume rendah, valuasi dilusi penuh (FDV) tinggi". Token jenis ini biasanya memiliki valuasi dilusi penuh yang tinggi mencapai miliaran dolar, tetapi jika diperhatikan dengan seksama, hanya sebagian kecil token yang dapat diperdagangkan secara bebas.
Ini sering membuat token-token ini lebih rentan terhadap manipulasi pasar. Faktor-faktor ini biasanya berperan di akhir musim altcoin yang khas—yaitu ketika spekulasi mencapai puncaknya, kelelahan pasar semakin meningkat, dan harga sering kali mengalami pembalikan. Meskipun sebagian besar trader enkripsi sekarang dapat dengan mudah mengenali pola ini, harapan tetap ada.