Konferensi Blockchain Korea Selatan Fokus pada Tren Terkini Web3 dan Tantangan Keamanan

Pada tanggal 24 hingga 25 Juni, sebuah konferensi blockchain yang sangat diperhatikan diadakan di Seoul. Sebagai acara penting di bidang Web3 Korea, konferensi ini menarik banyak pengusaha, lembaga, dan investor untuk berpartisipasi, dan membahas secara mendalam topik-topik hangat seperti DePIN, token sekuritas, stablecoin, kustodian, dan DAO.

Pada sesi forum utama tanggal 25, seorang mitra audit dari perusahaan keamanan memberikan pidato dengan judul "Meningkatkan Perjalanan Keamanan di Jalur Baru", yang menyoroti peran dan pengendalian risiko dari stablecoin dan layanan kustodian dalam lanskap keuangan.

Ahli tersebut menunjukkan: "Keamanan bukan hanya merupakan alat pertahanan, tetapi juga infrastruktur dasar yang menghubungkan keuangan tradisional dengan aset digital. Menghadapi bidang yang baru muncul, kita harus merencanakan lebih awal dan secara proaktif menghadapi risiko yang mungkin terjadi."

Dalam pidatonya, ia mendefinisikan stablecoin sebagai "token digital yang dirancang untuk mempertahankan nilai yang stabil" dan menjelaskan: "Strukturnya bervariasi, termasuk jenis yang terikat pada mata uang fiat, yang dijamin dengan uang tunai, yang didukung oleh aset fisik (seperti emas, real estat, perak), serta yang didorong oleh algoritma. Setiap jenis memiliki tantangan keamanan dan kebutuhan manajemen risiko yang unik."

Tentang mekanisme penerbitan dan sirkulasi stablecoin, ia menjelaskan: "Aset cadangan biasanya disimpan di lembaga keuangan yang dapat dipercaya, seperti bank, dan diterbitkan melalui kontrak pintar, kemudian beredar ke pasar melalui bursa dan lembaga keuangan." Di tengah ekspansi cepat pasar stablecoin saat ini, ia menekankan: "Kita berada di titik kunci di mana kita harus melakukan identifikasi risiko potensial dengan akurat dan meresponsnya secara sistematis."

Ahli ini membagi risiko utama stablecoin menjadi tiga kategori: risiko cadangan, seperti pemalsuan aset, aset yang tidak sesuai, dan kurangnya likuiditas; risiko operasional, seperti penyalahgunaan hak, ketidakpatuhan terhadap AML atau KYC; dan risiko on-chain, termasuk cacat jaringan, kerentanan kontrak pintar, manipulasi harga oracle, dan lain-lain.

Dia menyarankan untuk membangun sistem respons keamanan yang terintegrasi, termasuk bukti cadangan, audit kontrak pintar, audit mekanisme pemerintahan, verifikasi keandalan Blockchain, serta pemantauan sirkulasi.

Dalam pidatonya, juga dibagikan peristiwa penting terkait stablecoin selama sepuluh tahun terakhir (2014~2024). Diketahui, terdapat total 24 insiden besar yang telah dipublikasikan, termasuk: 7 insiden serangan yang disebabkan oleh kerentanan kontrak atau di blockchain, 3 insiden penyimpangan yang disebabkan oleh cacat desain atau cadangan yang tidak memadai, serta 14 insiden kegagalan penetapan yang disebabkan oleh masalah regulasi atau likuiditas. Ia menekankan: "Harus mengikuti perkembangan industri, memastikan bahwa regulasi dan sistem keamanan berevolusi secara bersamaan, tidak tertinggal dari laju pertumbuhan pasar."

Menghadapi seringnya risiko terkait stablecoin, lembaga pengawas global juga mempercepat penyusunan kerangka regulasi. Beberapa lembaga secara bersamaan menerbitkan dokumen panduan kepatuhan stablecoin, dengan fokus pada perlindungan pengguna, pernyataan hukum, dan pencegahan risiko keuangan. Perusahaan keamanan di industri juga aktif terlibat, bekerja sama dengan banyak lembaga pengawas, dan berbagi wawasan terkait secara tepat waktu, membantu proses kepatuhan industri berjalan dengan lancar.

Ahli tersebut juga memperkenalkan sebuah studi simulasi internal berjudul "Chocolate Coin". Ia menunjukkan: "Chocolate Coin adalah stablecoin standar yang dirancang berdasarkan standar ERC-20, mencakup kontrak pintar, buku putih, kebijakan manajemen risiko, dan mekanisme penukaran yang merupakan bagian lengkap, bertujuan untuk memberikan model praktis yang dapat memverifikasi faktor risiko dan kelayakan kebijakan untuk regulator dan praktisi di seluruh dunia."

Dalam bidang keamanan penyimpanan, ia juga membagikan studi kasus proyek klien "Rigsec". Ahli tersebut menyatakan: "Kami menyediakan evaluasi dan layanan konsultasi keamanan yang komprehensif yang mencakup berbagai ancaman yang mungkin muncul di setiap tahap pembuatan, penyimpanan, pemulihan, dan penggunaan kunci privat, termasuk pengujian penetrasi, tinjauan kode sumber, serta evaluasi arsitektur solusi penyimpanan, yang membentuk satu set solusi layanan yang komprehensif." Ia menambahkan: "Proyek ini juga telah diserahkan sebagai materi kepatuhan kepada Komisi Sekuritas dan Futures Hong Kong (SFC) dan digunakan oleh beberapa klien inti."

Dikabarkan, tema konferensi Blockchain kali ini adalah praktik investasi, dengan fokus pada proyek yang benar-benar memiliki kelayakan, profitabilitas, dan basis pengguna yang nyata, serta menekankan nilai nyata dan adaptabilitas proyek terhadap pasar. Konferensi ini mengundang para ahli blockchain global, penyelenggara DAO, investor praktis, peneliti, dan trader untuk memberikan wawasan berkualitas dari perspektif investor. Acara ini juga mencakup area pameran proyek, demonstrasi keamanan kustodian, pertukaran offline, dan interaksi lainnya, bertujuan untuk menyediakan platform terpercaya bagi anggota komunitas dan investor individu untuk memahami dan menjangkau proyek Web3 berkualitas.