Krisis Keuangan Global yang Dihasilkan oleh Pembatalan Transaksi Arbitrase Yen
Ketika pasar lesu tetapi pemilihan berlangsung segera, para politisi biasanya akan memilih untuk mencetak uang dan memanipulasi harga untuk naik. Sebagai calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris menghadapi tantangan yang berat. Untuk menghindari terulangnya krisis keuangan global 2008, dia mungkin akan menginstruksikan Menteri Keuangan untuk mengambil tindakan.
Perusahaan Jepang secara jangka panjang melakukan perdagangan arbitrase yen dalam skala besar, memanfaatkan pendanaan yen dengan biaya rendah untuk membeli aset asing dengan hasil tinggi. Skala perdagangan ini sangat besar, dengan total eksposur mencapai 505% dari PDB Jepang, sekitar 24 triliun dolar. Namun, depresiasi yen yang berlebihan memicu tekanan inflasi, sehingga Bank Jepang terpaksa mempertimbangkan untuk keluar dari perdagangan ini.
Pembongkaran yang tidak teratur dapat menyebabkan yen menguat secara signifikan, dan pasar saham global dapat jatuh. Berdasarkan data historis, setiap 1% penguatan yen, indeks Nasdaq dan Nikkei dapat turun sekitar 1%. Jika dolar AS terhadap yen jatuh ke 100, Nasdaq dapat turun ke sekitar 12.600 poin.
Untuk mencegah penyebaran krisis, Amerika Serikat mungkin akan memulai mekanisme tukar mata uang bank sentral (CSWAP). Bank sentral Jepang dapat meminjam dolar AS untuk membeli saham dan obligasi pemerintah AS yang dimiliki perusahaan Jepang. Ini akan membuat yen kembali mengalir, sekaligus mempertahankan harga aset AS.
Bagi investor cryptocurrency, perlu untuk menimbang dua kekuatan yang berlawanan: dampak positif dari likuiditas yang disuntikkan oleh Departemen Keuangan AS, dan dampak negatif dari penguatan yen yang menyebabkan penjualan global. Mengamati hubungan antara bitcoin dan kurs dolar AS/yen dapat memberikan indikasi tentang ekspektasi pasar. Jika hubungan tersebut cenderung menonjol, itu berarti pasar memperkirakan bailout; jika hubungan tersebut positif, mungkin perlu menunggu penyerahan pasar yang akhirnya.
Secara keseluruhan, beberapa bulan ke depan akan menjadi periode perdagangan yang krusial, dan investor perlu memantau perkembangan situasi dengan cermat serta menggunakan leverage dengan hati-hati.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Risiko Tutup Posisi perdagangan arbitrase Yen: Pasar keuangan global menghadapi guncangan
Krisis Keuangan Global yang Dihasilkan oleh Pembatalan Transaksi Arbitrase Yen
Ketika pasar lesu tetapi pemilihan berlangsung segera, para politisi biasanya akan memilih untuk mencetak uang dan memanipulasi harga untuk naik. Sebagai calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris menghadapi tantangan yang berat. Untuk menghindari terulangnya krisis keuangan global 2008, dia mungkin akan menginstruksikan Menteri Keuangan untuk mengambil tindakan.
Perusahaan Jepang secara jangka panjang melakukan perdagangan arbitrase yen dalam skala besar, memanfaatkan pendanaan yen dengan biaya rendah untuk membeli aset asing dengan hasil tinggi. Skala perdagangan ini sangat besar, dengan total eksposur mencapai 505% dari PDB Jepang, sekitar 24 triliun dolar. Namun, depresiasi yen yang berlebihan memicu tekanan inflasi, sehingga Bank Jepang terpaksa mempertimbangkan untuk keluar dari perdagangan ini.
Pembongkaran yang tidak teratur dapat menyebabkan yen menguat secara signifikan, dan pasar saham global dapat jatuh. Berdasarkan data historis, setiap 1% penguatan yen, indeks Nasdaq dan Nikkei dapat turun sekitar 1%. Jika dolar AS terhadap yen jatuh ke 100, Nasdaq dapat turun ke sekitar 12.600 poin.
Untuk mencegah penyebaran krisis, Amerika Serikat mungkin akan memulai mekanisme tukar mata uang bank sentral (CSWAP). Bank sentral Jepang dapat meminjam dolar AS untuk membeli saham dan obligasi pemerintah AS yang dimiliki perusahaan Jepang. Ini akan membuat yen kembali mengalir, sekaligus mempertahankan harga aset AS.
Bagi investor cryptocurrency, perlu untuk menimbang dua kekuatan yang berlawanan: dampak positif dari likuiditas yang disuntikkan oleh Departemen Keuangan AS, dan dampak negatif dari penguatan yen yang menyebabkan penjualan global. Mengamati hubungan antara bitcoin dan kurs dolar AS/yen dapat memberikan indikasi tentang ekspektasi pasar. Jika hubungan tersebut cenderung menonjol, itu berarti pasar memperkirakan bailout; jika hubungan tersebut positif, mungkin perlu menunggu penyerahan pasar yang akhirnya.
Secara keseluruhan, beberapa bulan ke depan akan menjadi periode perdagangan yang krusial, dan investor perlu memantau perkembangan situasi dengan cermat serta menggunakan leverage dengan hati-hati.