Di pasar Aset Kripto, perubahan siklis Bitcoin selalu menjadi fokus perhatian investor. Dengan menganalisis data sejarah, kami menemukan pola menarik yang mungkin memberikan perspektif baru untuk memprediksi arah pasar.
Pada tahun 2016, 673 hari setelah Bitcoin mencapai titik impas, pasar mengalami puncak rasio untung rugi, dan waktu ini hanya terpaut 2 hari dari puncak pasar bullish tahun 2017. Demikian pula, pada tahun 2019, 650 hari setelah mencapai titik impas, rasio untung rugi kembali mencapai puncak, hanya terpaut 2 hari dari titik tertinggi pada paruh pertama tahun 2021.
Saat ini, telah berlalu 665 hari sejak Bitcoin mencapai titik impas pada tahun 2023. Rentang waktu ini sangat mirip dengan dua siklus sebelumnya, yang membuat kita bertanya-tanya: Apakah kita sedang mendekati puncak pasar yang baru?
Untuk memahami fenomena ini dengan lebih baik, kita perlu mengikuti dua indikator kunci: 'rata-rata bergerak 365 hari keuntungan yang direalisasikan Bitcoin' dan 'rata-rata bergerak 365 hari kerugian yang direalisasikan Bitcoin'. Rasio kedua garis ini mencerminkan keadaan keseluruhan keuntungan dan kerugian para peserta pasar selama setahun terakhir.
Rasio ini mengandung informasi pasar yang penting. Di puncak pasar bullish, karena investor cenderung untuk merealisasikan keuntungan pada posisi tinggi, rasio untung-rugi biasanya lebih tinggi. Sebaliknya, di dasar pasar bearish, investor mungkin menjual dalam keadaan rugi karena kepanikan atau terpaksa menutup posisi, yang menyebabkan rasio tersebut menurun.
Menggunakan rata-rata bergerak 365 hari membantu menghilangkan gangguan fluktuasi jangka pendek dan menampilkan tren jangka panjang dengan lebih jelas. Indikator ini tidak hanya dapat membantu menilai apakah pasar berada dalam keadaan terlalu panas atau ketakutan yang berlebihan, tetapi juga merupakan alat yang kuat untuk menganalisis siklus dan tren pasar.
Seiring berjalannya waktu, para pelaku pasar akan mengikuti perubahan indikator ini dengan seksama. Apakah ini akan kembali menunjukkan titik balik pasar dengan akurat? Bagi investor, memahami dan memanfaatkan alat ini dengan baik mungkin menjadi kunci untuk menangkap peluang di pasar Aset Kripto yang sangat fluktuatif.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
DegenRecoveryGroup
· 09-08 07:47
Apakah gelombang puncak lainnya akan datang? Suckers pasar beruang telah bangkit.
Lihat AsliBalas0
TokenStorm
· 09-08 07:43
Data ini terlihat membuat kepala geli, Semua saja sudah selesai.
Di pasar Aset Kripto, perubahan siklis Bitcoin selalu menjadi fokus perhatian investor. Dengan menganalisis data sejarah, kami menemukan pola menarik yang mungkin memberikan perspektif baru untuk memprediksi arah pasar.
Pada tahun 2016, 673 hari setelah Bitcoin mencapai titik impas, pasar mengalami puncak rasio untung rugi, dan waktu ini hanya terpaut 2 hari dari puncak pasar bullish tahun 2017. Demikian pula, pada tahun 2019, 650 hari setelah mencapai titik impas, rasio untung rugi kembali mencapai puncak, hanya terpaut 2 hari dari titik tertinggi pada paruh pertama tahun 2021.
Saat ini, telah berlalu 665 hari sejak Bitcoin mencapai titik impas pada tahun 2023. Rentang waktu ini sangat mirip dengan dua siklus sebelumnya, yang membuat kita bertanya-tanya: Apakah kita sedang mendekati puncak pasar yang baru?
Untuk memahami fenomena ini dengan lebih baik, kita perlu mengikuti dua indikator kunci: 'rata-rata bergerak 365 hari keuntungan yang direalisasikan Bitcoin' dan 'rata-rata bergerak 365 hari kerugian yang direalisasikan Bitcoin'. Rasio kedua garis ini mencerminkan keadaan keseluruhan keuntungan dan kerugian para peserta pasar selama setahun terakhir.
Rasio ini mengandung informasi pasar yang penting. Di puncak pasar bullish, karena investor cenderung untuk merealisasikan keuntungan pada posisi tinggi, rasio untung-rugi biasanya lebih tinggi. Sebaliknya, di dasar pasar bearish, investor mungkin menjual dalam keadaan rugi karena kepanikan atau terpaksa menutup posisi, yang menyebabkan rasio tersebut menurun.
Menggunakan rata-rata bergerak 365 hari membantu menghilangkan gangguan fluktuasi jangka pendek dan menampilkan tren jangka panjang dengan lebih jelas. Indikator ini tidak hanya dapat membantu menilai apakah pasar berada dalam keadaan terlalu panas atau ketakutan yang berlebihan, tetapi juga merupakan alat yang kuat untuk menganalisis siklus dan tren pasar.
Seiring berjalannya waktu, para pelaku pasar akan mengikuti perubahan indikator ini dengan seksama. Apakah ini akan kembali menunjukkan titik balik pasar dengan akurat? Bagi investor, memahami dan memanfaatkan alat ini dengan baik mungkin menjadi kunci untuk menangkap peluang di pasar Aset Kripto yang sangat fluktuatif.