Sebagai seorang trader berpengalaman yang telah berjuang di pasar futures Bitcoin selama bertahun-tahun, saya memiliki wawasan unik tentang dinamika pasar ini.
Sejak diluncurkan, harga Bitcoin telah mengalami fluktuasi yang dramatis dan penuh warna. Kinerja pasar terbaru adalah contoh yang khas. Didorong oleh kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve dan faktor positif lainnya, harga Bitcoin sempat melampaui titik tertinggi historis sebesar 124.000 dolar. Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama, karena adanya pengambilan keuntungan dan melemahnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, harga segera turun. Pada 18 Agustus, Bitcoin jatuh ke 114929.2 dolar, dengan penurunan mencapai 2.59%, yang menyebabkan lebih dari 110.000 trader mengalami likuidasi, dengan total kerugian mencapai 475 juta dolar.
Meskipun fluktuasi yang tajam dalam jangka pendek, banyak orang masih optimis tentang prospek perkembangan Bitcoin dalam jangka panjang. Sikap optimis ini terutama didasarkan pada dua faktor: pertama, batas maksimum total Bitcoin ditetapkan pada 21 juta koin, kelangkaan ini memberi nilai penyimpanan yang mirip dengan emas, dan disebut sebagai "emas digital". Seiring berjalannya waktu, jumlah Bitcoin yang beredar di pasar akan berkurang secara bertahap, semakin meningkatkan kelangkaannya. Kedua, semakin banyak investor institusional mulai mengakui dan berinvestasi di Bitcoin. Misalnya, perusahaan seperti MicroStrategy dan BlackRock memiliki sejumlah besar Bitcoin, bahkan pemerintah Amerika Serikat juga memiliki sekitar 200.000 koin dan sedang mempertimbangkan untuk menambah kepemilikan. Keterlibatan investor institusional telah menyuntikkan banyak dana dan perhatian ke pasar Bitcoin, mendorong harga naik.
Analis terkenal Wall Street, Tom Lee, memprediksi bahwa pada tahun 2025 harga Bitcoin berpotensi mencapai 250.000 dolar AS. Prediksinya didasarkan pada siklus pengurangan Bitcoin, lingkungan makro yang menguntungkan, dan kebijakan, serta potensi ruang penilaian Bitcoin dibandingkan dengan emas.
Namun, kita juga tidak dapat mengabaikan faktor risiko dalam investasi Bitcoin. Ketidakpastian kebijakan dan volatilitas pasar yang tajam dapat menyebabkan harga Bitcoin turun drastis. Oleh karena itu, investor harus tetap rasional, membuat keputusan yang hati-hati, dan menghindari mengikuti tren secara membabi buta.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Sebagai seorang trader berpengalaman yang telah berjuang di pasar futures Bitcoin selama bertahun-tahun, saya memiliki wawasan unik tentang dinamika pasar ini.
Sejak diluncurkan, harga Bitcoin telah mengalami fluktuasi yang dramatis dan penuh warna. Kinerja pasar terbaru adalah contoh yang khas. Didorong oleh kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve dan faktor positif lainnya, harga Bitcoin sempat melampaui titik tertinggi historis sebesar 124.000 dolar. Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama, karena adanya pengambilan keuntungan dan melemahnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, harga segera turun. Pada 18 Agustus, Bitcoin jatuh ke 114929.2 dolar, dengan penurunan mencapai 2.59%, yang menyebabkan lebih dari 110.000 trader mengalami likuidasi, dengan total kerugian mencapai 475 juta dolar.
Meskipun fluktuasi yang tajam dalam jangka pendek, banyak orang masih optimis tentang prospek perkembangan Bitcoin dalam jangka panjang. Sikap optimis ini terutama didasarkan pada dua faktor: pertama, batas maksimum total Bitcoin ditetapkan pada 21 juta koin, kelangkaan ini memberi nilai penyimpanan yang mirip dengan emas, dan disebut sebagai "emas digital". Seiring berjalannya waktu, jumlah Bitcoin yang beredar di pasar akan berkurang secara bertahap, semakin meningkatkan kelangkaannya. Kedua, semakin banyak investor institusional mulai mengakui dan berinvestasi di Bitcoin. Misalnya, perusahaan seperti MicroStrategy dan BlackRock memiliki sejumlah besar Bitcoin, bahkan pemerintah Amerika Serikat juga memiliki sekitar 200.000 koin dan sedang mempertimbangkan untuk menambah kepemilikan. Keterlibatan investor institusional telah menyuntikkan banyak dana dan perhatian ke pasar Bitcoin, mendorong harga naik.
Analis terkenal Wall Street, Tom Lee, memprediksi bahwa pada tahun 2025 harga Bitcoin berpotensi mencapai 250.000 dolar AS. Prediksinya didasarkan pada siklus pengurangan Bitcoin, lingkungan makro yang menguntungkan, dan kebijakan, serta potensi ruang penilaian Bitcoin dibandingkan dengan emas.
Namun, kita juga tidak dapat mengabaikan faktor risiko dalam investasi Bitcoin. Ketidakpastian kebijakan dan volatilitas pasar yang tajam dapat menyebabkan harga Bitcoin turun drastis. Oleh karena itu, investor harus tetap rasional, membuat keputusan yang hati-hati, dan menghindari mengikuti tren secara membabi buta.