Dalam beberapa waktu terakhir, ekspektasi pasar tentang kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (FED) telah menarik perhatian banyak investor. Beberapa orang mempertanyakan, apakah saat penurunan suku bunga saham AS akan terus naik atau akan ada situasi di mana informasi menguntungkan direalisasikan? Untuk itu, kita perlu menganalisis dari berbagai sudut.
Pertama, naik turunnya pasar saham sering kali tidak sejalan dengan keadaan yang sebenarnya. Kenaikan yang tidak memiliki dasar yang nyata pada akhirnya akan diperbaiki oleh pasar.
Kedua, pasar saat ini umumnya memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin. Jika pasar saham sudah bereaksi lebih awal terhadap harapan ini, maka saat penurunan suku bunga yang sebenarnya mungkin akan terjadi penyesuaian jangka pendek.
Namun, investor sebaiknya mengikuti jalur penurunan suku bunga di masa depan. Jika pasar berpikir masih ada kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut, maka setelah koreksi singkat, pasar saham mungkin akan terus naik.
Lebih penting lagi, kinerja jangka panjang pasar saham AS pada umumnya ditentukan oleh pertumbuhan kinerja perusahaan yang terdaftar. Ini adalah kekuatan pendorong fundamental pasar saham. Jika fundamental perusahaan terus membaik, meskipun lingkungan eksternal berfluktuasi, tren besar tetap positif; sebaliknya, jika fundamental memburuk, pasar saham mungkin menghadapi tekanan penurunan.
Akhirnya, kita harus menyadari bahwa volatilitas pasar saham adalah hal yang biasa. Seperti kita tidak bisa mengharapkan seorang siswa selalu mendapatkan nilai 100, kita juga tidak boleh berharap indeks saham selalu naik. Menjaga rasionalitas dan menerima volatilitas adalah sikap investasi yang sehat.
Secara keseluruhan, dampak penurunan suku bunga terhadap pasar saham adalah kompleks, mencakup respons jangka pendek dan juga melibatkan ekspektasi jangka panjang. Investor harus mengikuti kebijakan makro sambil lebih memperhatikan analisis fundamental perusahaan, untuk membuat keputusan investasi yang bijak.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dalam beberapa waktu terakhir, ekspektasi pasar tentang kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (FED) telah menarik perhatian banyak investor. Beberapa orang mempertanyakan, apakah saat penurunan suku bunga saham AS akan terus naik atau akan ada situasi di mana informasi menguntungkan direalisasikan? Untuk itu, kita perlu menganalisis dari berbagai sudut.
Pertama, naik turunnya pasar saham sering kali tidak sejalan dengan keadaan yang sebenarnya. Kenaikan yang tidak memiliki dasar yang nyata pada akhirnya akan diperbaiki oleh pasar.
Kedua, pasar saat ini umumnya memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin. Jika pasar saham sudah bereaksi lebih awal terhadap harapan ini, maka saat penurunan suku bunga yang sebenarnya mungkin akan terjadi penyesuaian jangka pendek.
Namun, investor sebaiknya mengikuti jalur penurunan suku bunga di masa depan. Jika pasar berpikir masih ada kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut, maka setelah koreksi singkat, pasar saham mungkin akan terus naik.
Lebih penting lagi, kinerja jangka panjang pasar saham AS pada umumnya ditentukan oleh pertumbuhan kinerja perusahaan yang terdaftar. Ini adalah kekuatan pendorong fundamental pasar saham. Jika fundamental perusahaan terus membaik, meskipun lingkungan eksternal berfluktuasi, tren besar tetap positif; sebaliknya, jika fundamental memburuk, pasar saham mungkin menghadapi tekanan penurunan.
Akhirnya, kita harus menyadari bahwa volatilitas pasar saham adalah hal yang biasa. Seperti kita tidak bisa mengharapkan seorang siswa selalu mendapatkan nilai 100, kita juga tidak boleh berharap indeks saham selalu naik. Menjaga rasionalitas dan menerima volatilitas adalah sikap investasi yang sehat.
Secara keseluruhan, dampak penurunan suku bunga terhadap pasar saham adalah kompleks, mencakup respons jangka pendek dan juga melibatkan ekspektasi jangka panjang. Investor harus mengikuti kebijakan makro sambil lebih memperhatikan analisis fundamental perusahaan, untuk membuat keputusan investasi yang bijak.