Baru-baru ini, rilis "laporan revisi data ketenagakerjaan non-pertanian" memicu reaksi kuat di pasar, sekali lagi membangkitkan kekhawatiran tentang resesi ekonomi. Jika kita menganalisis fenomena ini lebih dalam, kita tidak sulit menemukan bahwa The Federal Reserve (FED) memainkan peran kunci dalam proses ini.



Melihat kembali situasi ekonomi dalam beberapa tahun terakhir, kita dapat melihat beberapa kontradiksi dalam keputusan The Federal Reserve (FED). Pada tahun 2021, ketika tingkat inflasi melonjak hingga 5%, The Federal Reserve (FED) tetap berpendapat bahwa ini hanyalah fenomena sementara dan terus menerapkan kebijakan moneter yang longgar. Namun hingga tahun 2025, meskipun tingkat inflasi telah turun menjadi 3%, The Federal Reserve (FED) justru menghindari penurunan suku bunga dengan alasan untuk mencegah lonjakan inflasi. Sikap kebijakan yang tidak konsisten ini membuat banyak orang meragukan koherensi keputusan mereka.

Penyebab mendasar dari situasi ini adalah bahwa The Federal Reserve (FED) tidak lagi menjadi lembaga ekonomi murni, melainkan semakin dipengaruhi oleh faktor politik. Ketua The Federal Reserve (FED) Powell menghadapi situasi yang kompleks: di satu sisi perlu mengendalikan inflasi, di sisi lain tidak ingin melihat tingkat pengangguran meningkat secara signifikan yang dapat memengaruhi pemilihan. Dalam kondisi ini, mempertahankan pekerjaan menjadi tugas yang lebih mendesak.

Powell sebelumnya menyatakan bahwa ekonomi AS telah mencapai "soft landing", pernyataan ini juga mencerminkan bahwa sikapnya terhadap inflasi tidak sekeras yang dipikirkan publik. Jika indikator ekonomi dan data pekerjaan terus memburuk, The Federal Reserve (FED) kemungkinan akan segera menyesuaikan posisi kebijakannya dan mulai menurunkan suku bunga.

Faktanya, keputusan The Federal Reserve (FED) saat ini dipengaruhi oleh permainan politik. Konfrontasi antara Partai Demokrat dan Partai Republik juga mempengaruhi pembuatan kebijakan suku bunga hingga tingkat tertentu. Faktor politik yang kompleks ini menyebabkan fluktuasi emosi pasar yang berulang.

Bagi para peserta pasar kripto, situasi ini justru mungkin melahirkan peluang. Begitu kebijakan The Federal Reserve (FED) beralih, likuiditas pasar mungkin akan meningkat dengan cepat, memberikan peluang investasi baru untuk aset berisiko. Namun, investor tetap perlu mengevaluasi risiko dengan hati-hati dan memantau perubahan kebijakan serta tren pasar.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • 4
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
FrogInTheWellvip
· 4jam yang lalu
Melihat pertunjukan di tengah pertunjukan, Powell memilih naskah yang salah.
Lihat AsliBalas0
DYORMastervip
· 4jam yang lalu
Ekonomi sudah berbicara besar.
Lihat AsliBalas0
FloorSweepervip
· 5jam yang lalu
tangan yang lemah selalu panik jual sementara saya stacking stats... pola pikir papaer hands yang khas smh
Lihat AsliBalas0
MetaverseVagabondvip
· 5jam yang lalu
Kebijakan hanyalah sandiwara, pasar yang bermain sendiri.
Lihat AsliBalas0
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)