Mengapa Perdagangan Leveraged dan Futures adalah Haram dalam Islam - Dan Bagaimana Platform Perdagangan Dapat Mengatasi Ini

Sebagai seorang trader Muslim, saya telah menghabiskan banyak waktu untuk meneliti prinsip-prinsip keuangan Islam dan berkonsultasi dengan berbagai otoritas Islam. Saya telah sampai pada beberapa kesimpulan mengenai mengapa metode trading tertentu dianggap haram (dilarang) dalam Islam - dan saya frustrasi bahwa banyak platform salah mengklaim kepatuhan Syariah.

Ada sekitar 1,9 miliar Muslim di seluruh dunia, banyak di antara mereka yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan perdagangan. Namun, jika platform perdagangan dapat menyelesaikan dua masalah utama, mereka berpotensi membuka layanan mereka untuk komunitas besar ini.

Pertama, leverage adalah haram karena platform pada dasarnya mengenakan bunga untuk meminjamkan uang kepada trader. Namun, pembagian keuntungan tidak haram! Apa yang bisa dilakukan platform adalah mengenakan biaya hanya pada transaksi yang berhasil dan tidak ada biaya pada yang tidak berhasil. Tentu, mereka mungkin perlu membuat biaya tersebut cukup tinggi untuk menutupi biaya operasional mereka, tetapi itu akan menciptakan situasi saling menguntungkan yang mematuhi prinsip-prinsip Islam.

Kedua, perdagangan margin dan futures adalah haram karena dalam Islam, Anda tidak bisa menjual apa yang tidak Anda miliki. Untuk memperbaikinya, platform dapat mentransfer jumlah yang dilipatgandakan ke akun trader khusus untuk membuka posisi. Ketika posisi ditutup, mereka dapat menarik jumlah yang dipinjam. Mereka perlu menerapkan kontrol untuk memastikan bahwa uang ini hanya digunakan untuk membuka transaksi.

Perdagangan spot adalah halal (diperbolehkan), tetapi mari kita jujur - itu tidak seprofitable perdagangan berjangka! 😉

Saya suka trading tetapi saya menolak untuk mengorbankan iman saya. Saat ini, saya tetap pada trading spot dengan modal sebanyak mungkin untuk menghindari kontrak berjangka, meskipun itu menggoda! Beberapa mungkin berpikir pendekatan ini terlalu ketat, tetapi bagi saya, melakukan sesuatu yang secara sengaja dilarang dalam Islam terasa seperti menantang Tuhan sendiri.

Apa pendapatmu? Bisakah platform perdagangan menerapkan perubahan ini untuk membuat layanan mereka lebih dapat diakses oleh trader Muslim?