Wu mengatakan, menurut laporan Justice Net, Jaksa Agung Tiongkok dan Kepala Kejaksaan Agung Tiongkok, Ying Yong, dalam pidato utama di Konferensi Kejaksaan Agung Negara-Negara Anggota Tiongkok-ASEAN yang ke-15 yang diadakan di Wilayah Administratif Khusus Hong Kong, menunjukkan bahwa kejahatan seperti pencucian uang, suap, dan penerimaan suap yang dilakukan dengan menggunakan koin virtual, aset virtual, dan sebagainya, memiliki karakteristik yang tersembunyi, menyesatkan, dan kompleks, yang menyebabkan kesulitan dalam penyelidikan dan pengumpulan bukti, penetapan fakta, dan pemulihan dana, serta membawa tantangan baru dalam penegakan hukum dan pengelolaan, secara serius merugikan keamanan harta benda warga negara di berbagai negara, serta secara serius membahayakan keamanan finansial dan stabilitas sosial negara-negara. Memperkuat kerja sama internasional dalam AML, anti-korupsi, dan pemulihan dana di era digital telah menjadi konsensus penting bagi masyarakat internasional saat ini.