Selama beberapa dekade, nama Bill Gates tidak terpisahkan dari konsep kekayaan dan kesuksesan. Posisi keuangannya terus menarik minat banyak orang, meskipun ia tidak lagi menduduki peringkat teratas dalam daftar orang terkaya di planet ini.

Menurut berbagai lembaga analitik, kekayaan Gates pada akhir tahun 2024 diperkirakan berkisar antara 105 hingga 165 miliar dolar AS. Angka-angka ini menempatkannya di antara 15 orang terkaya di dunia, meskipun posisi tepatnya bervariasi tergantung pada sumber informasi.

Menarik untuk dicatat bahwa pendapatan harian Gates, menurut berbagai perkiraan, berkisar antara 7,6 hingga 10,95 juta dolar. Aliran dana yang mengesankan ini disebabkan tidak hanya oleh kepemilikannya di Microsoft, tetapi juga oleh berbagai investasi di berbagai perusahaan dan proyek.

Portofolio Gates sangat terdiversifikasi. Selain sektor teknologi, ia juga mencakup aset di bidang real estat, perhotelan, dan bahkan pertanian. Menariknya, Gates adalah salah satu pemilik tanah swasta terbesar di AS, memiliki lebih dari 111 ribu hektar tanah di 17 negara bagian.

Kepemilikan properti pribadi Gates juga mengesankan. Residensi utamanya, yang dikenal sebagai "Xanadu 2.0", terletak di negara bagian Washington dan dinilai sebesar 150 juta dolar. Untuk menjaga privasi, Gates juga membeli sebidang tanah sebelah seharga 14 juta.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kekayaan Gates mengalami beberapa perubahan. Setelah perceraian, sebagian dari asetnya dialihkan kepada mantan istrinya, yang menerima 12,5 miliar dolar untuk tujuan amal.

Meskipun demikian, Gates tetap setia pada janjinya untuk menyumbangkan hampir seluruh kekayaannya untuk amal. Dia menyatakan niatnya untuk menyumbangkan 99,96% asetnya ke Yayasan Bill dan Melinda Gates, yang menangani isu kesehatan dan pendidikan di seluruh dunia.

Dalam pernyataannya, Gates menekankan bahwa kesejahteraan materi, meskipun membuat hidup lebih nyaman, bukanlah sumber kepuasan sejati. Tujuannya adalah menggunakan sumber daya yang telah terkumpul untuk perubahan positif di dunia, melibatkan generasi muda dalam proses ini.

Dengan demikian, perjalanan Bill Gates dari pendiri raksasa teknologi hingga salah satu filantropis terbesar zaman modern menunjukkan bagaimana kekayaan dapat digunakan tidak hanya untuk kenyamanan pribadi, tetapi juga untuk transformasi global.