Trump mengajukan tuntutan sebesar 230 juta dolar kepada Departemen Kehakiman AS: mengklaim bahwa penyelidikan sebelumnya telah menyebabkan kerugian besar baginya.

Pada 22 Oktober, menurut laporan dari The New York Times, Presiden AS Donald Trump telah meminta Departemen Kehakiman AS untuk membayar kompensasi hingga $230 juta terkait penyelidikan kriminal yang dihadapinya sebelum dan sesudah masa jabatannya yang pertama di Gedung Putih. Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih pada Selasa malam: “Mengenai semua tuntutan hukum… Benar, mereka mungkin berutang banyak uang kepada saya. Setiap keputusan mengenai pembayaran kompensasi oleh Departemen Kehakiman harus melalui persetujuan saya, dan sangat aneh bagi saya untuk memutuskan berapa banyak yang harus saya bayar kepada diri sendiri. Dengan kata lain, apakah Anda pernah menghadapi situasi di mana Anda harus memutuskan berapa banyak yang harus Anda bayar kepada diri sendiri? Saya benar-benar mengalami kerugian besar, dan setiap kompensasi yang saya terima akan disumbangkan untuk badan amal.” Trump telah mengajukan keluhan terkait penyelidikan Departemen Kehakiman melalui “prosedur klaim administratif yang biasanya menjadi pendahuluan untuk tuntutan hukum.” Salah satu klaim yang diajukan pada tahun 2023 meminta Departemen Kehakiman untuk memberikan kompensasi terkait penyelidikan intervensi Rusia dalam pemilihan presiden 2016 dan kemungkinan keterkaitan dengan kampanye Trump. Klaim lainnya yang diajukan pada pertengahan tahun 2024 menuduh bahwa FBI telah melanggar hak-hak Trump dengan penggeledahan di Mar-a-Lago dan kediamannya pada tahun 2022—penggeledahan ini merupakan bagian dari penyelidikan atas penyimpanan dokumen rahasia pemerintah setelah masa jabatannya yang pertama berakhir. Trump minggu lalu saat acara di Kantor Oval, berdiri di samping Jaksa Agung Pam Bondi dan Direktur FBI Kash Patel, pernah mengisyaratkan tentang klaim-klaim ini.