Pimpinan Bank Sentral Belanda baru-baru ini mengatakan sesuatu yang membuat orang berpikir panjang—stablecoin dolar yang naik secara gila-gilaan, mungkin akan menjadi "bom waktu" bagi sistem keuangan Eropa.

Gubernur Bank Sentral Belanda, Olaf Sleijpen, secara gamblang menyatakan dalam wawancara media: saat ini, laju pertumbuhan pasar stablecoin terlalu berlebihan. Begitu stablecoin yang terikat dolar ini mengalami penarikan atau pemisahan, penerbit harus segera menjual aset dasar untuk memenuhi kewajiban. Reaksi berantai ini dapat secara langsung menghancurkan likuiditas pasar dan dapat merugikan stabilitas keuangan Eropa, ritme ekonomi, bahkan tingkat inflasi.

Lebih rumit, dia mengakui bahwa jika guncangan datang dengan hebat, Bank Sentral Eropa mungkin harus menyesuaikan kebijakan moneter—tetapi sekarang tidak ada yang bisa memastikan apakah harus menaikkan suku bunga atau menurunkannya. Ketidakpastian ini sendiri sudah sangat berbahaya.

Tingkat data lebih dapat menjelaskan masalah. Statistik terbaru dari CoinGecko menunjukkan bahwa total nilai pasar stablecoin telah mencapai 310 miliar dolar AS, melonjak hampir 50% dalam setahun. Pemimpin pasar USDt melonjak dari 127 miliar dolar AS pada November tahun lalu menjadi 183 miliar dolar AS, dengan kenaikan 44%; sementara USDC yang berada di urutan kedua lebih hebat, langsung berlipat ganda dari 37 miliar dolar AS menjadi 74 miliar dolar AS.

Departemen Keuangan AS juga memberikan prediksi: jika tren ini berlanjut, pada tahun 2028 nilai pasar stablecoin kemungkinan besar akan melampaui 2 triliun dolar.

Kekhawatiran utama Sleijpen sebenarnya sangat jelas—ketika ukuran stablecoin dolar mencapai tingkat tertentu, setiap fluktuasinya dapat langsung berdampak pada ekonomi nyata Eropa. Ini bukan hanya sekadar topik cryptocurrency, melainkan risiko keuangan sistemik yang nyata.