Akhir tahun, teka-teki terbesar datang - di dalam The Federal Reserve (FED), perdebatan tentang apakah akan menurunkan suku bunga pada bulan Desember sudah memanas.

Ekspektasi pasar seperti roller coaster, probabilitas penurunan suku bunga langsung jatuh dari titik tertinggi ke di bawah 50%. Di balik drama perpecahan ini, ada kekosongan data, pertarungan inflasi yang keras, dan sekelompok pejabat hawkish yang tidak mau mengalah.

Logan dari Federal Reserve Dallas langsung berkata: "Apakah inflasi tidak jelas akan turun? Jangan bermimpi, saya tidak mungkin mendukung pemotongan suku bunga pada bulan Desember." Di Kansas City, Schmied juga ikut menambah komentar, mengatakan bahwa pemotongan suku bunga hanya akan membuat inflasi lebih sulit ditangani. Yang lebih rumit adalah, beberapa ketua Federal Reserve dari Cleveland dan Boston berturut-turut mengeluarkan pernyataan hawkish. Bahkan kepala Atlanta yang sebelumnya mendukung pemotongan suku bunga, Bostic, tiba-tiba berubah pikiran, langsung berkata "kita perlu melihat lebih banyak data."

Powell sekarang sangat pusing. Kebuntuan pemerintah yang menyebabkan kekurangan data membuat The Federal Reserve (FED) hampir tidak berfungsi—data penting seperti non-farm payrolls dan PCE untuk bulan September semuanya tertunda, dan data yang dirilis ulang mungkin tidak akurat karena gangguan statistik. Powell sendiri mengakui, tanpa data, pengambilan keputusan sangat sulit. Kalangan internal sudah sepenuhnya terpecah: pihak dovish seperti anggota dewan Milan mengusulkan penurunan suku bunga yang besar, sementara pihak hawkish dengan tegas tidak setuju. Permainan di tengah kabut data ini menjadikan pertemuan bulan Desember sebagai salah satu yang paling tidak dapat diprediksi dalam beberapa tahun terakhir.

Pasar futures suku bunga telah berubah. Peluang pemotongan suku bunga pada bulan Desember anjlok dari posisi tinggi menjadi 44,4%, sementara peluang untuk menangguhkan pemotongan suku bunga malah naik menjadi 55,6%. Indeks dolar mengambil kesempatan untuk rebound, berdiri di atas 99,30 selama dua hari berturut-turut.

Yang lebih parah, Wall Street mulai bertaruh bahwa siklus penurunan suku bunga mungkin akan berlangsung hingga 2026. Institusi seperti BlackRock dan Goldman Sachs merasa, jika inflasi terus berada di level tinggi, jangan katakan Desember, bahkan apakah bisa turun pada Januari tahun depan pun masih dipertanyakan.

Ini bukan kabar baik bagi pasar kripto - fluktuasi tajam dalam ekspektasi suku bunga seringkali membawa reaksi berantai dari sisi likuiditas.