Penurunan suku bunga bulan lalu tidak berjalan dengan mulus - ada perpecahan yang cukup tajam di dalam The Federal Reserve (FED).

Pertama, kesimpulannya: Beberapa anggota langsung memberikan suara menolak. Apa yang mereka khawatirkan? Inflasi terjebak di atas 2% selama lebih dari empat tahun, apakah saat ini memang terlalu berisiko untuk menurunkan suku bunga? Jika ekspektasi inflasi tidak terkendali, akan lebih sulit untuk menekannya di kemudian hari.

Namun, mereka yang mendukung penurunan suku bunga juga memiliki logika mereka sendiri. Menariknya, bahkan di antara kelompok yang memberikan suara setuju, ada cukup banyak yang merasa "sebenarnya tidak menurunkan juga tidak apa-apa" — cobalah rasakan sikap yang halus ini.

Apa yang akan terjadi di bulan Desember ke depan? Sekarang tidak ada konsensus di dalam. Sebagian orang merasa sebaiknya tidak ada perubahan lagi tahun ini, sementara sebagian lainnya masih mempertimbangkan untuk melakukan pemotongan lagi di bulan Desember.

Ada satu detail yang perlu diperhatikan: Beberapa peserta konferensi secara khusus menyebutkan risiko gelembung saham konsep AI. Jika pasar tiba-tiba mengevaluasi ulang saham-saham populer ini, itu bisa memicu penjualan berantai—penurunan yang tidak teratur ini, jika terjadi, dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap likuiditas.

Lebih teknis: Departemen yang bertanggung jawab atas operasi pasar terbuka menyarankan untuk segera menghentikan pengurangan neraca. Alasannya adalah bahwa pasar repurchase baru-baru ini mengalami volatilitas yang cukup besar, dan melanjutkan penarikan dana mungkin akan mempengaruhi mekanisme transmisi suku bunga, yang pada gilirannya juga akan merugikan pasar obligasi pemerintah.

Secara sederhana, saat ini The Federal Reserve (FED) seperti berjalan di atas tali - ingin memberikan sedikit kelonggaran pada ekonomi, tetapi juga khawatir inflasi akan muncul kembali. Apakah akan menurunkan suku bunga atau tidak? Seberapa banyak? Kapan harus menurunkan? Di balik setiap pertanyaan ada banyak perdebatan.