Tembaga belakangan ini sedang naik, didukung oleh melemahnya dolar AS—dan untuk saat ini, pasar mengabaikan data lemah yang keluar dari China. Berikut yang sedang terjadi: ketika dolar melemah, komoditas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli asing, yang biasanya meningkatkan permintaan dan harga. Tapi inilah masalahnya—China biasanya adalah gajah di ruangan untuk tembaga. Indikator ekonomi yang lesu di sana biasanya akan menjadi tanda bahaya bagi permintaan. Jadi mengapa pasar mengabaikannya? Mungkin karena trader fokus pada momentum mata uang jangka pendek dan bertaruh bahwa Beijing akan campur tangan dengan stimulus pada akhirnya. Ini adalah momen klasik "lihat dolar, bukan fundamental," tetapi perdagangan itu hanya bisa bertahan sebentar.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
DAOdreamer
· 12-15 22:29
Dolar melemah, tembaga naik, tapi data China yang buruk tidak diperhatikan? Gelombang ini murni taruhan kebijakan stimulus saja
Lihat AsliBalas0
Tokenomics911
· 12-15 22:28
Dolar AS melemah, harga tembaga naik, tapi data China yang begitu buruk masih ikut-ikutan, memang agak spekulatif. Pada akhirnya pasti akan kembali turun.
Lihat AsliBalas0
ImpermanentTherapist
· 12-15 22:18
Dolar AS melemah, lalu trading tembaga, data China buruk juga tidak takut, inilah logika saat ini... Bertaruh pada bank sentral menyelamatkan pasar sampai malam hari.
Lihat AsliBalas0
FadCatcher
· 12-15 22:18
Depresiasi dolar AS dan spekulasi tentang tembaga, ini semua adalah taruhan bahwa China akan mengeluarkan kebijakan, tidak akan bisa dipermainkan lama.
Lihat AsliBalas0
AirdropCollector
· 12-15 22:11
Sekali lagi dolar AS melemah = tembaga naik, trik lama ini, data China begitu buruk pun tidak ada yang peduli? Taruhanlah Beijing turun tangan, bagaimanapun dalam jangka pendek, trading mata uang paling menguntungkan
Tembaga belakangan ini sedang naik, didukung oleh melemahnya dolar AS—dan untuk saat ini, pasar mengabaikan data lemah yang keluar dari China. Berikut yang sedang terjadi: ketika dolar melemah, komoditas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli asing, yang biasanya meningkatkan permintaan dan harga. Tapi inilah masalahnya—China biasanya adalah gajah di ruangan untuk tembaga. Indikator ekonomi yang lesu di sana biasanya akan menjadi tanda bahaya bagi permintaan. Jadi mengapa pasar mengabaikannya? Mungkin karena trader fokus pada momentum mata uang jangka pendek dan bertaruh bahwa Beijing akan campur tangan dengan stimulus pada akhirnya. Ini adalah momen klasik "lihat dolar, bukan fundamental," tetapi perdagangan itu hanya bisa bertahan sebentar.