Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa indeks harga konsumen Amerika Serikat untuk bulan Agustus (CPI) naik melebihi ekspektasi pasar, sementara pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda kelemahan. Kombinasi ini memicu spekulasi di pasar mengenai kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (FED).
CPI AS bulan Agustus naik 0,4% secara bulanan, mencapai level tertinggi sejak Januari tahun ini, lebih tinggi dari ekspektasi analis yang sebesar 0,3%. Kenaikan tahunan mencapai 2,9%, juga lebih tinggi dari nilai sebelumnya yang sebesar 2,7%. CPI inti tetap relatif stabil, dengan laju bulanan sebesar 0,3% dan laju tahunan sebesar 3,1%, keduanya sesuai dengan ekspektasi.
Perlu dicatat bahwa biaya perumahan naik 0,4% pada bulan Agustus, menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan CPI. Selain itu, harga makanan juga mengalami kenaikan, di mana harga makanan rumah tangga naik 0,6%, dan harga makan di luar naik 0,3%.
Sementara itu, pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan. Pada minggu yang berakhir pada 6 September, jumlah orang yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya melonjak menjadi 263.000, mencetak angka tertinggi dalam hampir dua tahun, jauh di atas ekspektasi pasar sebesar 235.000. Data ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja mungkin sedang mendingin.
Rilis data ekonomi ini segera memicu reaksi di pasar keuangan. Indeks dolar turun lebih dari 30 poin dalam waktu singkat, sementara harga emas spot dengan cepat naik, dengan kenaikan hampir mencapai 30 dolar, menembus kembali level 3640 dolar/ons.
Meskipun data inflasi sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan, mengingat kinerja pasar tenaga kerja yang lemah, pasar umumnya percaya bahwa ini tidak akan menghalangi The Federal Reserve (FED) untuk mengambil tindakan pemotongan suku bunga pada pertemuan minggu depan. Faktanya, pasar berjangka suku bunga jangka pendek AS telah mulai memprice pemotongan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
Seiring perubahan data ekonomi dan fluktuasi sentimen pasar, investor dan pembuat kebijakan akan memperhatikan langkah selanjutnya dari The Federal Reserve (FED), serta potensi dampak keputusan tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi, pekerjaan, dan inflasi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa indeks harga konsumen Amerika Serikat untuk bulan Agustus (CPI) naik melebihi ekspektasi pasar, sementara pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda kelemahan. Kombinasi ini memicu spekulasi di pasar mengenai kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (FED).
CPI AS bulan Agustus naik 0,4% secara bulanan, mencapai level tertinggi sejak Januari tahun ini, lebih tinggi dari ekspektasi analis yang sebesar 0,3%. Kenaikan tahunan mencapai 2,9%, juga lebih tinggi dari nilai sebelumnya yang sebesar 2,7%. CPI inti tetap relatif stabil, dengan laju bulanan sebesar 0,3% dan laju tahunan sebesar 3,1%, keduanya sesuai dengan ekspektasi.
Perlu dicatat bahwa biaya perumahan naik 0,4% pada bulan Agustus, menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan CPI. Selain itu, harga makanan juga mengalami kenaikan, di mana harga makanan rumah tangga naik 0,6%, dan harga makan di luar naik 0,3%.
Sementara itu, pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan. Pada minggu yang berakhir pada 6 September, jumlah orang yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya melonjak menjadi 263.000, mencetak angka tertinggi dalam hampir dua tahun, jauh di atas ekspektasi pasar sebesar 235.000. Data ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja mungkin sedang mendingin.
Rilis data ekonomi ini segera memicu reaksi di pasar keuangan. Indeks dolar turun lebih dari 30 poin dalam waktu singkat, sementara harga emas spot dengan cepat naik, dengan kenaikan hampir mencapai 30 dolar, menembus kembali level 3640 dolar/ons.
Meskipun data inflasi sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan, mengingat kinerja pasar tenaga kerja yang lemah, pasar umumnya percaya bahwa ini tidak akan menghalangi The Federal Reserve (FED) untuk mengambil tindakan pemotongan suku bunga pada pertemuan minggu depan. Faktanya, pasar berjangka suku bunga jangka pendek AS telah mulai memprice pemotongan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
Seiring perubahan data ekonomi dan fluktuasi sentimen pasar, investor dan pembuat kebijakan akan memperhatikan langkah selanjutnya dari The Federal Reserve (FED), serta potensi dampak keputusan tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi, pekerjaan, dan inflasi.