Selandia Baru telah mengkonfirmasi bahwa mulai tahun 2026, literasi keuangan akan menjadi mata pelajaran wajib bagi semua siswa dari kelas 1 hingga 10. Menteri Pendidikan Erica Stanford mengumumkan bahwa reformasi ini akan dimasukkan ke dalam kurikulum ilmu sosial yang diperbarui dan akan diterapkan secara wajib di semua sekolah pada tahun 2027.
Keputusan ini berasal dari sebuah penelitian oleh komite pensiun, yang menunjukkan bahwa saat ini hanya 25% siswa yang telah menerima bentuk pendidikan keuangan apa pun. Menteri Keuangan Nikola Willis menyatakan bahwa kurangnya pengetahuan keuangan dasar menyebabkan pemuda tidak mampu mengelola utang dengan baik.
Kurikulum baru menggunakan pendekatan bertahap yang mencakup setiap tingkat. Siswa kelas 1 hingga 5 akan mempelajari beberapa konsep dasar, seperti membedakan antara kebutuhan dan keinginan, cara menghasilkan uang dan menghabiskannya, serta cara kerja rekening bank.
Siswa kelas 6 hingga 10 akan mempelajari tema yang lebih kompleks, termasuk pajak, suku bunga, anggaran, asuransi, dan prinsip dasar investasi.
Kementerian Pendidikan menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata kepada siswa. Kurikulum yang ada (jika ada) tidak sesuai dengan standar kurikulum nasional. Salah satu perubahan besar adalah penambahan pendidikan mata uang digital. Siswa akan mempelajari cara kerja cryptocurrency, bagaimana jaringan blockchain mentransfer nilai, dan bagaimana aset digital terintegrasi ke dalam pasar keuangan.
Guru akan menggunakan contoh nyata seperti fluktuasi harga Litecoin untuk menjelaskan volatilitas pasar. Pada bulan November 2025, harga perdagangan Litecoin berfluktuasi antara 81 dolar hingga 90 dolar, inilah jenis fluktuasi harga yang akan dianalisis oleh siswa.
Kursus ini menjelaskan cryptocurrency sebagai bagian dari kursus yang lebih luas seperti investasi risiko dan diversifikasi. Siswa akan belajar tentang aktivitas on-chain dan siklus pasar melalui diskusi kelas. Pendidikan mata uang digital mencerminkan penerapan teknologi blockchain yang semakin luas dalam sistem keuangan global. Para ahli menyatakan bahwa ini membantu siswa mempersiapkan diri untuk ekonomi digital. Program ini akan diluncurkan di semua sekolah pada 2027. (CoinCentral)
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Selandia Baru berencana untuk menjadikan pendidikan Aset Kripto sebagai mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah pada tahun 2027.
Selandia Baru telah mengkonfirmasi bahwa mulai tahun 2026, literasi keuangan akan menjadi mata pelajaran wajib bagi semua siswa dari kelas 1 hingga 10. Menteri Pendidikan Erica Stanford mengumumkan bahwa reformasi ini akan dimasukkan ke dalam kurikulum ilmu sosial yang diperbarui dan akan diterapkan secara wajib di semua sekolah pada tahun 2027.
Keputusan ini berasal dari sebuah penelitian oleh komite pensiun, yang menunjukkan bahwa saat ini hanya 25% siswa yang telah menerima bentuk pendidikan keuangan apa pun. Menteri Keuangan Nikola Willis menyatakan bahwa kurangnya pengetahuan keuangan dasar menyebabkan pemuda tidak mampu mengelola utang dengan baik.
Kurikulum baru menggunakan pendekatan bertahap yang mencakup setiap tingkat. Siswa kelas 1 hingga 5 akan mempelajari beberapa konsep dasar, seperti membedakan antara kebutuhan dan keinginan, cara menghasilkan uang dan menghabiskannya, serta cara kerja rekening bank.
Siswa kelas 6 hingga 10 akan mempelajari tema yang lebih kompleks, termasuk pajak, suku bunga, anggaran, asuransi, dan prinsip dasar investasi.
Kementerian Pendidikan menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata kepada siswa. Kurikulum yang ada (jika ada) tidak sesuai dengan standar kurikulum nasional. Salah satu perubahan besar adalah penambahan pendidikan mata uang digital. Siswa akan mempelajari cara kerja cryptocurrency, bagaimana jaringan blockchain mentransfer nilai, dan bagaimana aset digital terintegrasi ke dalam pasar keuangan.
Guru akan menggunakan contoh nyata seperti fluktuasi harga Litecoin untuk menjelaskan volatilitas pasar. Pada bulan November 2025, harga perdagangan Litecoin berfluktuasi antara 81 dolar hingga 90 dolar, inilah jenis fluktuasi harga yang akan dianalisis oleh siswa.
Kursus ini menjelaskan cryptocurrency sebagai bagian dari kursus yang lebih luas seperti investasi risiko dan diversifikasi. Siswa akan belajar tentang aktivitas on-chain dan siklus pasar melalui diskusi kelas. Pendidikan mata uang digital mencerminkan penerapan teknologi blockchain yang semakin luas dalam sistem keuangan global. Para ahli menyatakan bahwa ini membantu siswa mempersiapkan diri untuk ekonomi digital. Program ini akan diluncurkan di semua sekolah pada 2027. (CoinCentral)