Harga minyak naik tipis setelah OPEC+ mempertahankan kebijakan produksinya tidak berubah

(1) Harga minyak naik tipis pada awal perdagangan Jumat, membalikkan beberapa kerugian sesi sebelumnya yang dipicu oleh laporan gencatan senjata yang belum dikonfirmasi antara Israel dan Hamas. Sebelumnya, OPEC+ memutuskan untuk mempertahankan kebijakan produksi minyaknya tidak berubah. (2) Minyak mentah berjangka Brent saat ini naik 0,6% pada $ 79,20 per barel, dan West Texas Intermediate berjangka AS naik 0,4% pada $ 74,21 per barel. (3) Harga minyak turun lebih dari 2% pada hari Kamis setelah spekulasi spekulatif atas berita palsu bahwa Israel telah menyetujui proposal gencatan senjata di Gaza. (4) Di kawasan itu, serangan Houthi Yaman terhadap kapal-kapal Laut Merah terus mengganggu perdagangan global, meningkatkan ketegangan geopolitik dan kekhawatiran pengiriman. Houthi mengatakan pada hari Kamis bahwa angkatan laut mereka telah menyerang sebuah kapal dagang Inggris yang tidak dikenal di Laut Merah. (5) Dua sumber OPEC+ mengatakan pada hari Kamis bahwa aliansi akan memutuskan pada bulan Maret apakah akan memperpanjang pengurangan produksi sukarela melampaui kuartal pertama, setelah pertemuan Komite Pemantau Tingkat Menteri Bersama (JMMC) tidak menyesuaikan kebijakan produksi minyak. (6) Analis di ANZ Research mengatakan dalam sebuah catatan pada hari Jumat bahwa pengurangan produksi ini akan menjaga pasokan tetap ketat pada kuartal pertama, dan peningkatan produksi di negara-negara non-OPEC akan menjadi normal, dengan pertumbuhan output AS melambat menjadi 300.000 b / d tahun ini dari 800.000 b / d tahun lalu. (7) The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan Intrerest Rate di kisaran 5,25-5,50%, dan Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa Intrerest Rate telah mencapai puncaknya dan akan diturunkan dalam beberapa bulan mendatang. Ini juga mendukung harga minyak. (8) Penurunan suku bunga akan menurunkan biaya pinjaman konsumen, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak